Home
Perekonomian Terbesar Di Dunia Sedang Meledak Di Depan Mata Kita

October 6, 2012

By Michael Snyder

Uni Eropa

Sebuah depresi ekonomi yang menghancurkan dengan sangat cepat sedang menyebar ke seluruh perekonomian dunia yang terbesar. Pengangguran yang meroket, uang yang ditarik keluar dari bank dengan jumlah yang besar, kredit macet di mana-mana dan kegiatan ekonomi semakin melambat bulan demi bulan. Jadi perekonomian siapakah yang dimaksud ? Bukan Amerika Serikat, perekonomian terbesar di dunia yang sedang saya bicarakan memiliki GDP yang lebih dari dua triliun dolar bahkan lebih besar lagi. Juga bukan Cina,  perekonomian yang sedang saya bicarakan adalah dua kali lebih besar dari ukuran ekonomi Cina. Anda mungkin sudah menduga itu sekarang, ya, perekonomian terbesar di dunia adalah perekonomian Uni Eropa.

Keadaan di Eropa bahkan terus semakin lebih buruk. Yunani dan Spanyol sudah mengalami terjangan penuh dari depresi ekonomi bahkan terus terperosok. Italia dan Prancis sedang menuju ke jalan yang sama persis dengan keadaan Yunani dan Spanyol telah alami. Berita2 utama tentang protes kekerasan dan keputusasaan ekonomi mendominasi surat kabar Eropa hari demi hari. Para pemimpin Eropa mengadakan pertemuan demi pertemuan puncak, tapi semua "solusi" yang diumumkan sepertinya tidak pernah memperbaiki apapun. Bahkan, perekonomian terbesar di planet ini tersebut terus meledak berantakan di depan mata kita, dan goncangan ekonomi dari ledakan itu akan dirasakan pada empat penjuru bumi.

Pada hari Jumat, surat kabar di seluruh Eropa menyatakan bahwa Yunani akan segera kehabisan uang (lagi). Pemerintah Yunani mengatakan bahwa tanpa lebih banyak bantuan mereka benar-benar akan kehabisan uang tunai pada akhir November 2012. Tentu saja seluruh Eropa akan terus menuangkan uang ke Yunani karena mereka tahu bahwa jika tidak maka pasar keuangan akan panik. Tapi mereka juga menuntut bahwa Yunani harus melakukan pemotongan2 anggaran yang akan lebih menyakitkan lagi bagi rakyat Yunani.  Pada putaran sebelumnya pemotongan anggaran telah sangat merusak ekonomi Yunani.

Ekonomi Yunani mengalami kontraksi 4,9 persen selama 2010 dan 7,1 persen selama 2011. Secara keseluruhan, ekonomi Yunani menyusut hingga sekitar 20 persen sejak 2008. Inilah yang terjadi ketika Anda berada jauh di atas terlalu lama dan kemudian hari perhitungan itu datang. Penyesuaian akan dapat sangat menyakitkan.

Yunani terus menerapkan gelombang demi gelombang langkah-langkah penghematan, dan langkah-langkah penghematan telah mendorong negara itu ke dalam depresi yang sangat mendalam, namun tetap saja Yunani bahkan tidak dapat mendekati anggaran negara yang seimbang. Yunani masih menghabiskan lebih banyak uang daripada yang diterima masuk dan para politisi Yunani terus menerus memperingatkan tentang pemotongan2 anggaran yang mungkin akan lebih lagi harus dirasakan masyarakat mereka. Sebagai contoh, apa yang Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras harus katakan hari itu benar-benar mengerikan ....

"Demokrasi Yunani tengah berdiri di hadapan apa yang mungkin menjadi tantangan terbesarnya," kata Samaras Handelsblatt di bisnis harian Jerman dalam sebuah wawancara yang diterbitkan sejam sebelum pengumuman di Berlin bahwa Angela Merkel akan terbang ke Athena pekan depan untuk pertama kalinya sejak pecahnya krisis.

Memakai perkataan yang sangat tidak seperti biasanya dimana ia biasanya memilih kata-katanya dengan sangat hati-hati, politikus 61 tahun tersebut mengungkapkan bahwa munculnya partai Dawn neo-Nazi Emas akan menyoroti ancaman bagi masa depan Yunani, menjelaskan lebih lanjut bahwa masyarakat "akan terancam oleh pengangguran yang terus tumbuh, seperti yang terjadi pada Jerman pada akhir Republik Weimar".

"Warga tahu bahwa pemerintah sekarang ini adalah kesempatan terakhir bagi Yunani," kata Samaras, yang telah berulang kali meminta pemberian pinjaman internasional dari Uni Eropa dan IMF untuk meringankan kondisi berat dari kesepakatan bailout dalam menopang ekonomi Yunani.

Tapi jangan meremehkan hanya Yunani saja. Yunani hanya berada di bagian depan kurva terlebih dahulu. Tapi akhirnya AS dan seluruh Eropa akan mengalami hal yang sama persis.

Lihat saja Spanyol. Ketika pertama kali Yunani mulai mengalami goncangan, Spanyol bersikeras bahwa hal yang sama tidak akan terjadi pada mereka. Tapi kemudian dengan sendirinya, Spanyol yang ekonominya terbesar ke-12 di dunia, sekarang ini mengalami kekacauan menyeluruh dan total tanpa harapan pemulihan yang terlihat. Pemerintah pusat tidak mempunyai uang, pemerintah daerah pecah, sistem perbankan yang ada bangkrut dan Spanyol berada di tengah-tengah malapetaka properti perumahan terburuk yang pernah ada.

Di atas segalanya, tingkat pengangguran di Spanyol kini lebih dari 25 persen dan tingkat pengangguran bagi mereka yang di bawah usia 25 sekarang jauh di atas 50 persen. Lebih mengejutkan 9,86% dari semua pinjaman yang dipegang bank Spanyol dianggap kredit macet dan mungkin tidak akan pernah bisa ditarik. Sebelum semuanya bertambah parah, bank-bank besar Spanyol kemungkinan besar perlu di-bail out setidaknya sekali.

Aktivitas manufaktur/sektor pabrikasi di Spanyol telah dikontrak selama 17 bulan berturut-turut, dan jumlah perusahaan yang mengalami kebangkrutan di Spanyol meningkat pada tingkat yang mencengangkan. Lima wilayah Spanyol yang berbeda telah secara resmi meminta dana talangan dari pemerintah nasional, dan pemerintah pusat tenggelam dalam lautan tinta merah.

Kepanikan yang pasti terjadi sedang berjalan kepada bank-bank di Spanyol. Berikut ini adalah dari sebuah artikel baru-baru ini dari Bloomberg. Banco Santander SA (SAN), bank terbesar Spanyol, kehilangan 6,3 persen dari deposito dalam negeri pada bulan Juli, menurut data yang dipublikasikan oleh bangsa asosiasi perbankan. Tabungan di Banco Popular Espanol SA, keenam terbesar, turun 9,5 persen pada bulan yang sama.

Eurobank Ergasias SA, pemberi pinjaman terbesar kedua Yunani, kehilangan 22 persen dari simpanan nasabah dalam 12 bulan yang berakhir 31 Maret 2013, menurut data terbaru yang tersedia dari perusahaan. Alpha Bank SA (ALPHA), negara ketiga terbesar, kehilangan 26 persen tabungan klien selama periode tersebut. Secara keseluruhan, setara dengan 7 persen dari PDB ditarik dari sistem perbankan Spanyol di bulan Juli saja belum sampai sekarang.

Ribuan orang Spanyol telah begitu putus-asa sehingga mereka terpaksa mengais tempat2 sampah supermarket untuk mencari makanan. Kini tempat2 sampah supermarket di beberapa daerah harus dikunci. Namun Yunani dan Spanyol tidak sendirian dalam mengalami goncangan ekonomi mereka. Ketika saya menulis tentang ini, jumlah pengangguran di Italia telah meningkat lebih dari 37 persen selama tahun lalu. Ekonomi Perancis mulai meledak juga. Cobalah pelajari artikel ini.

Tingkat pengangguran di Prancis kini di atas 10 persen, dan telah meningkat selama 16 bulan berturut-turut. Ini hanya masalah waktu sebelum Italia dan Perancis mengalami hal-hal seburuk dengan mereka yang berada di Yunani dan Spanyol. Para ahli ekonomi utama di IMF kini mengatakan bahwa hal itu akan memakan waktu sampai setidaknya 2018 untuk ekonomi global dapat pulih, tapi itupun menurut saya ia terlalu optimis berlebihan.

Seperti telah saya katakan berulang kali sebelumnya, gelombang berikutnya dari krisis ekonomi global dengan cepat terus mendekati. Depresi sudah menyapu sebagian besar Eropa selatan, dan itu hanya masalah waktu sebelum menyebar ke seluruh Eropa utara dan akhirnya ke Amerika Utara juga.

Baik Obama maupun Romney tidak akan bisa menghentikan apapun yang akan terjadi. Ekonomi global semakin melemah setiap harinya. Bank-bank sentral dunia dapat mencetak uang sampai habis, tapi itu tidak akan memperbaiki yang menjadi masalah dasar kita.

Perekonomian terbesar di dunia sedang meledak berantakan di depan mata kita dan tak seorang pun tampaknya tahu apa yang harus dilakukan tentang hal itu.

Jika Anda yakin bahwa Barack Obama, Mitt Romney atau Ben Bernanke entah bagaimana dapat secara  ajaib melindungi kita dari goncangan ekonomi yang akan datang maka Anda sedang mengalami delusi.

Hanya karena yang terjadi di Eropa seperti "kereta yang mengalami kecelakaan dengan gerak lambat" tidak berarti bahwa hal berikutnya yang akan terjadi menjadi kurang dahsyat.

Ya, kita bisa melihat apa yang akan terjadi nanti dan kita dapat memahami mengapa hal itu harus terjadi, namun demikian itu tidak berarti kita akan mampu menghindari konsekuensinya.

Uni Eropa

 
<< Mulai < Prev 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Next > End >>